PERHIMAGI Peduli Kelud

[tabs slidertype=”simple” auto=”yes”] [tab]DSC_0945[/tab] [tab]DSC_0947[/tab] [tab]DSC_0960[/tab]  [tab]DSC_0974[/tab] [tab]DSC04432[/tab]  [tab]DSC04451[/tab] [/tabs]

Fenomena meletusnya Gunung Kelud membawa dampak negatif bagi warga di daerah sekitar Gunung Kelud. Keadaan itu pun kemudian mendesak warga sekitar untuk mengungsi menuju ke tempat yang lebih aman. Dan sebagai bentuk kepedulian mahasiswa Teknik Geologi di seluruh Indonesia terhadap peristiwa kebencanaan tersebut, PERHIMAGI sebagai organisasi yang menghimpun mahasiswa teknik geologi di Indonesia melakukan aksi kepedulian terhadap Bencana Kelud. PERHIMAGI yang dikala itu diwakili oleh STTNAS, AKPRIND, ITATS dan UGM (dalam hal ini HMTG) melakukan penggalangan dana dan memberikan bantuan langsung di lapangan. Berikut adalah catatan perjalanan mereka menuju ke lokasi kejadian.

Jum’at, 21 Februari 2014

Di hari jum’at malam itu, kami anggota PERHIMAGI mempersiapkan alat-alat dan bahan yang akan dibawa untuk berangkat menuju kelud menjadi relawan disana. Relawan PERHIMAGI diwakilin oleh UGM, STTNAS, AKPRIND dan ITATS yang bekerja sama dengan DEMA STTNAS yang juga berangkat di malam itu. Pada pukul 22.00 WIB, kami semua sudah berkumpul di STTNAS dan mengadakan briefing dan check anggota dan semua perlengkapan. Dan pada pukul 22.45 WIB, kami semua menaiki bus dan berangkat menuju kelud.

Sabtu, 22 Februari 2014

Pukul 07.00 WIB kami sampai di Pengungsian Desa Siman yang berada di radius 20 km erupsi gunung Kelud. Desa Siman merupakan tempat pengungsian 5 desa yang berada di radius 10 km erupsi gunung Kelud. Disana PERHIMAGI memberikan bantuan berupa alat ibadah, selimut, pakaian harian dan sekolah, juga alat-alat tulis buat mereka. Para pengungsi di sana sangat hangat menyambut hangat kedatangan kami di pagi hari itu. Pagi itu kami membagi 2 tim, yakni tim yang berangkat menuju desa Kebon Rejo (radius 5 km) dan tim yang membantu pembagian dan pengolahan data logistic di Desa Siman. Saya dan Maulana arif adalah tim yang berangkat menuju desa Kebon Rejo dan Nursari yang stay di Desa Siman.

Pada pukul 09.00 WIB, kami berangkat menuju desa Kebon Rejo yang kira-kira waktu tempuhnya 15 menit. Sesampai disana kami juga disambut hangat oleh penduduk disana, namun terdapat perbedaan kondisi lingkungan. Disana jalan-jalan dan rumah-rumah masih tertutup hujan abu vulkanik, sehingga banyak rumah warga yang genteng nya hancur, tanaman-tanaman disana semua mati dan gagal panen. Di hari itu, kami menjadi relawan untuk membersihkan jalan-jalan yang ditutupi hujan abu vulkanik berukuran kerakal yang kira-kira memiliki tebal sebesar 15 cm, disini kami membagi 2 tim yakni yang di jalan bagian barat dan timur.

Pada pukul 14.00 WIB kami istirahat di mesjid dan sebagian dari tim kembali ke balai desa untuk membantu mengangkat bantuan-bantuan yang datang dari luar. Saya dan maulana istirahat di mesjid, dan jam 15.00 WIB kami melanjutkan lagi melakukan pembersihan jalan dengan menggunakan cangkul, sekop, dan sapu lidi. Sekitar pukul 16.30 WIB kami semua kembali ke balai desa dan membantu penyerahan bantuan logistic disana. Pada pukul 17.00 WIB kami semua kembali ke Desa Siman untuk istirahat. Disana kami bersih-bersih badan di mesjid, karna wc umum yang ada boleh dikatakan tidak layak untuk dipakai. Sehingga masjid jadi alternatef utama untuk melakukan segala aktivitas mandi dan sebagainya. Pada pukul 20.00 WIB kami melakukan briefing untuk mempersiapkan apa-apa saja yang akan dilakukan untuk besok minggu. Pukul 22.00 WIB kami istirahat di tempat posko kesehatan Desa Siman.

Minggu, 23 Februari 2014

Pukul 05.00 WIB kami semua bangun untuk ISHOMA, dan pada pukul 08.00 WIB kami berangkat lagi menuju desa Kebon Rejo untuk membersihkan genteng-genteng atap rumah warga. Kondisi rumah warga sangat memprihatinkan karna kondisi genteng yang udah tertimbun hujan abu vulkanik, disini kami ada yang membersihkan genteng dan ada juga yang melepaskan genteng. Sampai jam 11.30 WIB kami kembali ke Desa Siman untuk persiapan pulang ke Jogja. Pada pukul 13.00 WIB kami berangkat pulang ke jogja dan sampai di jogja pada pukul 22.00 WIB.”

Leave A Comment

Your email address will not be published.

*