[tabs slidertype=”simple” fx=”slide” auto=”yes”] [tab][/tab] [tab][/tab] [tab][/tab] [tab][/tab] [/tabs]
Himpunan Mahasiswa Teknik Geologi Universitas Gadjah Mada kembali mengadakan bakti sosial (baksos) di panti asuhan. Kegiatan bakti sosial ini merupakan kegiatan rutin yang diselenggarakan oleh Departemen Sosial Himpunan Mahasiswa Teknik Geologi sebagai ungkapan rasa peduli terhadap sesama yang secara langsung juga untuk mendekatkan kepada masyarakat serta mengenalkan Himpunan Mahasiswa Teknik Geologi.
Kegiatan bakti sosial yang diadakan pada hari Sabtu 16 Februari 2013 beberapa minggu lalu merupakan bakti sosial yang pertama diadakan pada tahun ini oleh Departemen Sosial. Kegiatan bakti sosial kali termasuk langka karena tujuannya merupakan panti asuhan balita dan anak-anak yang dilakukan di Panti Asuhan Tegal Krapyak – Panti Asuhan khusus balita dan anak-anak yang berada di daerah Jl. Bantul km 5. Jumlah mahasiswa Departemen Sosial yang mengikuti acara ini berkisar 10 orang.
Tidak seperti biasanya ketika melakukan kunjungan di panti asuhan, karena penghuni panti sebagian besar balita dan sebagian kecil anak-anak, kedatangan tim Departemen Sosial kali ini tidak di jamu dengan nyanyian-nyanyian dan salam. Ketika tim baksos datang, justru semua anggota tim baksos langsung disambut dengan tangisan dan rengekan balita-balita. Jumlah anak asuh di Panti Tegal Krapyak ini berjumlah sekitar 80 anak termasuk dengan anak-anak sekitar panti asuhan yang tidak tinggal menetap di panti. Namun jumlah anak-anak dan balita yang menempati panti secara tetap berjumlah 30 dengan 9 anak telah siap untuk diadopsi. Betapa tidak anggota tim baksos tidak langsung sibuk menggendong balita-balita tersebut, dengan jumlah penghuni yang sebanyak itu, kepala panti hanya menyediakan 6 orang pengasuh yang bekerja secara bergantian siang dan malam. Sehingga pastilah banyak anak-anak yang tidak mendapatkan perhatian secara utuh seperti anak-anak seharusnya. Beruntungnya masih ada orang-orang yang mempunyai kenginan untuk memperjuangkan hak-hak anak-anak tersebuts eperti Bapak kepala panti sekaligus pendiri panti Tegal Krapyak ini.
Anak-anak seharusnya mendapatkan kasih sayang yang utuh dari kedua orang tua yang memang menginginkan mereka untuk dilahirkan. Mereka seharusnya tumbuh dalam lingkungan kasih sayang yang melimpah dari keluarganya. Namun terkadang ada saja orang tua yang tega membiarkan anak-anaknya tinggal di panti asuhan. Begitulah latar belakang kondisi anak-anak dan balita yang menempati panti asuhan Tegal Krapyak ini. Dari itu pula bakti sosial dari Departemen Sosial Himpunan Mahasiswa Teknik Geologi ini diadakan, karena ingin berbagi rasa dan kasih sayang kepada mereka yang membutuhkan. (TIM)