Sukmandaru Prihatmoko bersama IAGI akan bawa Geologi Lebih Membumi dan Geolog Lebih Profesional – Kerja Nyata untuk Bangsa
Sukmandaru Prihatmoko, biasa disapa Pak Ndaru, ia merupakan Alumni Teknik Geologi UGM, Indonesia 1989 dan Economy Geology University of Tasmania, Australia 1998. Dalam bidang Geologi, beliau berpengalaman di eksplorasi mineral emas dan endapan logam dasar terutama sistem epitermal dan porfiri. Beliau pernah menjadi manager eksplorasi di berbagai perusahaan besar, seperti Ivanhhoe Mines/ PT Cibaliung Sumberdaya, Austindo Resources/ PT AGC Indonesia, dan PT SJR – Pama Group. Beliau juga pernah menangani berbagai proyek eksplorasi mineral di Indonesia dan Pakistan.
Pada 28 September 2017, Sukmandaru Prihatmoko terpilih menjadi Ketua umum IAGI periode 2017-2020. Sebelum menjadi ketua, beliau pernah menjabat sebagai Ketua Bidang Pertambangan, Staf Khusus Bidang Pertambangan, Ketua MGEI, Ketua Dewan Penasehat MGEI dan Ketua Komite Bersama IAGI – PERHAPI untuk Competent Person Indonesia.
IAGI (Ikatan Ahli Geologi Indonesia) adalah organisasi yang didirikan pada 13 April 1960 merupakan organisasi profesi non-profit mewadahi ahli (pemerhati) dan geologi Indonesia yang bekerja di berbagai sektor, mulai dari sektor pendidikan sampai pemerintahan atau industri. Saat ini, IAGI beranggotakan lebih dari 5.600 orang yang terbagi menjadi tiga jenis keanggotaan yaitu Anggota Biasa, Anggota Luar Biasa dan Anggota Kehormatan. IAGI menangani isu-isu kegeologian meliputi georesources, geoengineering, geohazard, dan geoenvironment.
Ingin mengenal Sukmandaru Prihatmoko lebih dalam? Mari simak wawancara eksklusif Bumi Gadjah Mada dengan beliau.
Bagaimana perjalanan karir Pak Ndaru sampai sekarang dapat menjadi Ketua Umum IAGI?
Saya mulai aktif di organisasi IAGI sejak 1998 walaupun di tahun-tahun sebelumnya sudah sering mengikuti kegiatan IAGI sebagai peserta biasa. Pada 2000-2005, saya aktif di PP IAGI sebagai Ketua Bidang Pertambangan menjalankan berbagai program IAGI terkait dengan eksplorasi mineral dan batubara. Kemudian, pada 2008 bersama aktivis minerba nasional mendirikan MGEI (Masyarakat Geologi Ekonomi Indonesia) yang merupakan anak organisasi IAGI sekaligus menjadi Ketua MGEI 2008-2012 (dua periode kepengurusan). Selanjutnya, pada 2014-2017 mendapatkan amanat untuk mengawal IAGI sebagai Ketua Umum lalu terpilih lagi untuk periode berikutnya 2017-2020.
Apa yang melatarbelakangi Pak Ndaru mencalonkan diri sebagai Ketua Umum IAGI?
Saya ingin berperan dan membantu lebih banyak dalam pengembangan geologi Indonesia serta pemanfaatannya bagi kepentingan semua. Tag line yang kami pakai adalah IAGI/ Geologi Lebih Membumi dan IAGI/ Geolog Lebih Profesional – Kerja Nyata untuk Bangsa.
Bagaimana rencana Pak Ndaru untuk kegiatan IAGI pada periode kepengurusan kedepan?
Saya memiliki berbagai program yang dirancang selama kepengurusan 2017-2020 demi mewujudkan IAGI yang Lebih Profesional – Kerja Nyata untuk Bangsa. Sesuai tantangan yang ada, semua sektor coba kami gerakkan dari georesources, geoengineering, geohazard dan geoenvironment. Salah satu program andalan adalah “Satu Pengda Satu Geowisata”, yang kita harapkan akan lebih membantu menciptakan lapangan kerja yang saat ini sangat dibutuhkan
Apakah ada kontribusi yang akan diprioritaskan IAGI kepada masyarakat?
Kami memiliki program mitigasi bencana di berbagai daerah yang langsung dapat dirasakan oleh masyarakat. Di beberapa lokasi kegiatan ini dikolaborasikan bersama anak-anak organisasi, misalnya FGMI, dengan organisasi kemasyarakatan yang lain. Di sisi lain, IAGI, melalui Bidang Kebijakan Publik memberikan masukan dan dorongan dalam penanganan berbagai isu-isu kegeologian, seperti UU Kebencanaan, UU Geologi , dll.
Bagaimana pendapat Bapak dalam menghadapi keadaan Indonesia yang saat ini rawan kebencanaan seperti longsor? Apakah ada tindakan khusus atau solusi dari IAGI yang merupakan organisasi berbasis kebumian?
Sosialisasi kebencanaan (geologi) utamanya mitigasi harus terus digalakkan melalui berbagai media. Baik langsung ke masyarakat, sekolah-sekolah, maupun melalui pemerintah setempat.
Apa saja tantangan yang dihadapi IAGI Indonesia saat ini selain kebencanaan?
Saat ini, tantangan yang dihadapi menyangkut pengelolaan sumber daya kebumian, seperti migas, minerba, dll, dan energi. Selain itu, tantangan yang menjadi isu klasik adalah lapangan kerja bagi lulusan geologi yang perlu dikembangkan terus.
Saat ini Bapak menjabat menjadi Ketua Umum IAGI dan Bapak merupakan Alumni Teknik Geologi UGM. Apakah hal tersebut berpengaruh terhadap hubungan antara Alumni Teknik Geologi UGM (KAGEOGAMA) dan Mahasiswa Teknik Geologi UGM?
Tentunya akan berpengaruh positif karena semakin banyak kegiatan kegeologian yang menjadi concern KAGEOGAMA maka HMTG FT UGM juga dapat dikolaborasikan.
Dokementasi : SM-IAGI UIR
Reporter : Hanuladsih Eko Wulan, Oyinta Fatma I.
Editor : Tio Ardiansah