Senin dini hari, 4 Maret 2019 menjadi hari berkabung untuk dunia geologi Indonesia. Seorang Sahabat, Seorang Inspirator atau bisa dikatan sebagai seorang revolusioner dalam jagat per-geologi-an Indonesia telah berpulang kepangkuan Tuhan Yang Maha Esa, beliau Bapak Ir. Rovicky Dwi Putrohari M.Sc (T.Geologi 81’) atau yang lebih sering di sapa Pakdhe Rovicky Sang Pendongeng Geologi. Kepergian beliau sangat mengejutkan bagi orang – orang yang mengenalnya,berbagai bentuk ucapan bela sungkawa dan penghormatan dipersembahkan untuk beliau, salah satunya datang dari Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) Indonesia.
MDMC melalui acara rutin mereka bertajuk “Bincang Bincang Bencana” mengangkat topik “Mengenang Sang Pendongeng Geologi, Belajar Mitigasi Bencana Melalui Dongeng ala Pakdhe Rovicky” sebagai tribute to Pakdhe Rovicky. Acara ini dilaksanakan pada 16 Maret 2019 bertempat di Ruang Amphiteater Perpustakaan di Lantai 4 Gedung D Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, Jalan Lingkar Selatan Tamantirto Kasihan Bantul. Hadir sebagai pembicara antara lain: Ir. B. Wisnu Widjaja, M.Sc sebagai Deputi Pencegahan dan Kesiapsiagaan BNPB sekaligus Alumni T. Geologi 81’ , Dr. Ir. Heru Hendrayana sebagai Ketua Departemen Teknik Geologi, FT UGM yang juga teman “seperguruan” Pakde di T.Geologi 80’ dan Sri Atmaja P. Rosjidi, S.T., MSc.Eng., Ph.D sebagai Divisi PRBK MDMC PP Muhammadiyah sekaligus Direktur Pascasarjana UMY. Hadir juga diantara tamu undangan dan peserta pihak keluarga Pakde Rovicky yakni Bapak Ronny Primanto (Kakak Pakde) dan Ibu Nur (Ibunda Pakde).
Dengan suara tercekat dan berlinang airmata Pakdhe Ronny memberikan sambutan, beliau menceritakan akar kebiasaan pakde Rovicky yang suka mendongeng berasal dari kebiasaan ayah Beliau yang suka sekali mendongengi Beliau dan Pakdhe Rovicky semasa kecil sebelum tidur. Pakdhe Ronny tidak menyangka dengan kebiasaan mendongeng ini Pakde Rovicky dapat memberikan kontribusi yang besar kepada bangsa dan negara wa dalam bidang geologi dan mitigasi bencana. Pada kesempatan ini pula bertepatan dengan ulang tahun ke-80 tahun Ibu Nur, Ibunda Pakdhe Rovicky.
Dongeng Pakde dan BNPB
Mentor, teman dan inspirator, tiga kata tersebut yang dapat mewakili Pakde Rovicky kaitannya antara hubungan Pakde dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). Pak Wisnu Widjaja dari BNPB sekaligus teman “dolan”, mengenang pakdhe bukan hanya sebagai saudara seperguruan di kampus biru, namun juga ciri khas beliau dalam berkomunikasi dan sifat setia kawan Pakde yang luas. Beliau mengatakan dongeng geologi yang digagas oleh Pakde telah membantu BNPB dalam mengkomunikasikan fenomena dan bencana alam geologi kepada masyarakat luas. “Cara komunikasi mas Rovicky ini sangat membantu, mengingat keterbatasan sumberdaya manusia di BNPB (hanya sekitar 500 orang), tidak semua hal bisa ditangani BNPB sendiri”, tutur Pak Wisnu Widjaja.
Pada Kesempatan ini pula, Pak Wisnu Widjaja mensosialisasikan teknologi yang dikembangkan oleh BNPB yakni Portal InaRISK. Portal InaRisk adalah suatu platform web atau portal kajian resiko bencana yang menampilkan ancaman bencana, kerentanan, kapasitas dan resiko suatu daerah terhadap bencana serta prediksi kerugian daerah tersebut akibat bencana. InaRiSK ini merupakan hasil dari kolaborasi antara BNPB dengan Kementrian dan lembaga terkait penanggulangan bencana di Indonesia. Selain melalui web, InaRISK telah dikembangkan dalam bentuk aplikasi Android & IOS yang dapat diunduh di Playstore dan Appstore. Dengan Aplikasi InaRISK kita bisa mengetahui langsung secara real time resiko bencana apa yang ada di sekitar lokasi kita dan langkah apa saja yang sebaikanya dilakukan untuk mengurangi resiko bencana tersebut.
Dongeng Geologi, Jembatan Informasi Bencana dan Millenials
Lain hal dengan Pak Heru Hendrayana saudara seperguruan Pakde dari Departemen Teknik Geologi UGM, beliau mengenang sosok Pakde lebih personal dan humanis. Beliau memaparkan bagaimana Dongeng Geologi yang digagas oleh Pakde ini sangat penting kaitannya dengan generasi saat ini. Sebelum itu, beliau menjabarkan bagaimana dinamika perkembangan platform informasi dari generasi ke generasi, mulai dari generasi Baby Boomer, Generasi X, Generasi Y dan Generasi Millenial. Internet dan dunia maya erat kaitannya dengan Generasi Y dan Millenial saat ini, Hal ini dapat dilihat dari jumal generasi-generasi tersebut dalam mengakses dunia maya tiap harinya. Oleh karena itu, menurut Pak Heru Dongeng Geologi yang dikembangkan oleh Pakdhe Rovicky ini sangat penting untuk mengomunikasikan Fenomena dan Bencana Alam kepada Generasi saat ini.
Lebih jauh Pak Heru sedikit menceritakan bagaimana susah payahnya Pakde untuk mengembangkan platform Dongeng Geologi ini di dunia maya. Nyatanya, pengembangan Dongeng Geologi di dunia maya telah dimulai Pakde sejak tahun 1998. Awalnya Pakde memanfaatkan server atau domai bebas seperti Tripod. Seiring dengan perkembangan dunia maya muncullah platform weblog (Blogspot, WordPress, dll) yang semakin memudahkan Pakde untuk mengembangkan Dongeng Geologi Project tanpa dipusingkan oleh kode-kode html yang harus digunakan. Kemunculan media sosial seperti Facebook, Instagram dan Twitter semakin menyemangati Pakdhe untuk semakin mendekatkan Dongeng Geologi kepada masyarakat khususnya Generasi Y dan Milenial. Pak Heru juga menambahkan dalam tiap penyusunan konten yang ada di dalam Dongeng Geologi Pakde selalu berdiskusi dengan teman-teman beliau dibidang geologi agar informasi yang disampaikan senantiasa valid dan bernilai ilmiah.
Hal senada disampaikan oleh Pak Sri Atmadja, Direktur Pascasarjana UMY. Beliau menekankan bahwa apa yang dilakukan oleh Pakdhe ini harus dilanjutkan. Beliau mencontohkan negara tetangga seperti India yang juga giat mengomunikasikan resiko bencana kemasyarakatnya melalui relawan-relawan yang langsung terjun ke sekolah-sekolah. Relawan-relawan ini menceritakan resiko bencana apa saja yang berada disekitar mereka dan cara menanggulanginya. Dengan demikian, Pemerintah India berharap resiko terjadinya bencana dapat direduksi serta bilapun terjadi bencana maka nilai kerugian dapat ditekan hingga batas Minimum.
Acara ini juga dihadiri oleh admin dari Dongeng Geologi saat ini yaitu Mbak Maghfira Abida (T.Geologi 12’). Mbak Maghfira menceritakan juga kepada reporter bagaimana proses pengelolaan Dongeng Geologi selama ini yang ternyata hanya dikelola oleh 3 orang yakni Pakde Rovicky, Mbak Maghfira serta Mas Amin (Tgl 08’). Selanjutnya, Mbak Maghfira berharap adanya teman-teman generasi muda yang mau bergabung dengan tim ini dan semakin menguatkan Dongeng Geologi. “Pakdhe sebenarnya sudah ingin meluaskan sayap Dongeng Geologi ini melalui konten YouTube, bahkan pakde sudah membuat beberapa Vlog. Tapi karena kesibukan belum sempat upload dan membuat channel Dongeng Geologi. Itulah mengapa kami membutuhkan generasi milenial yang mau untuk melanjutkan perjuangan Pakdhe”, tutur Mbak Maghfira.
Reporter: Bagaskara Wahyu P. P.
Editor: Aimmatul Yumna F. I.
Fotografer: Bagaskara Wahyu P. P.
Poster: Ar Rafyasta Islamy M.
Ikuti kami di media sosial!
Line: line.me/R/ti/p/%40jns7950h
Instagram: instagram.com/bumigadjahmada/
#BumiGadjahMada
#MemahamiBumiMemaknaiKehidupan